Berita Kasax-Kusux, Jakarta - Kepala Badan SAR Marsekal Madya Henry Bambang Sulistyo mengatakan timnya mengerahkan lima kapal berteknologi canggih untuk mendeteksi lokasi kotak hitam (black box) AirAsia QZ8501 di dasar laut Selat Karimata. Kapal tersebut disebar ke lokasi pencarian seluas 20.700 mil laut persegi.
"Kalau serpihan sudah ditemukan, dan bagian besar, kurang lebih black box ada di sekitar itu. Ada lima kapal yang memiliki kemampuan mencari black box," kata Bambang di kantornya, Ahad, 4 Januari 2015
"Kalau serpihan sudah ditemukan, dan bagian besar, kurang lebih black box ada di sekitar itu. Ada lima kapal yang memiliki kemampuan mencari black box," kata Bambang di kantornya, Ahad, 4 Januari 2015
Adapun lima kapal tersebut yaitu Kapal Baruna Jaya, kapal RSS Swift dan RSS Supreme milik Singapura, kapal Crest Onix milik Rusia, dan kapal operasi tim KNKT yaitu KM Jayabaya. Besok, tim kapal akan melanjutkan pencarian.
Bambang menjelaskan, kapal belum menangkap sinyal pinger dari dasar laut. Hal tersebut bukan karena kondisi lumpur di dasar laut tetapi keterjangkauan teknologi scanner.
Bambang menjelaskan, kapal belum menangkap sinyal pinger dari dasar laut. Hal tersebut bukan karena kondisi lumpur di dasar laut tetapi keterjangkauan teknologi scanner.
"Lumpur tak berpengaruh pada pinger. Karena coverage alat terbatas maka belum ada tanda. Tentu kalau lokasi ping sudah terdeteksi akan lebih mudah scanning black box," kata dia.
Hari ini, Basarnas mengerahkan total 28 kapal dan 20 pesawat milik Indonesia dan negara lain untuk mencari 131 korban dan black box.
Tim pencari lewat udara terdiri dari 10 helikopter dari tim TNI Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat, Basarnas, Polri serta 4 pesawat fix wing milik TNI AU. Tim bantuan luar negeri berupa 2 helikopter Singapura, 2 helikopter Amerika, 1 fix wing Korea, dan 1 fix wing Rusia.
Hari ini, Basarnas mengerahkan total 28 kapal dan 20 pesawat milik Indonesia dan negara lain untuk mencari 131 korban dan black box.
Tim pencari lewat udara terdiri dari 10 helikopter dari tim TNI Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat, Basarnas, Polri serta 4 pesawat fix wing milik TNI AU. Tim bantuan luar negeri berupa 2 helikopter Singapura, 2 helikopter Amerika, 1 fix wing Korea, dan 1 fix wing Rusia.
Sementara kekuatan di laut yaitu 16 kapal milik Indonesia di antaranya kapal bersonar milik BPPT dan Geo Survey. Kapal MGS Geo Survey ditempatkan di dekat penemuan objek kedua. Kapal ini memiliki teknologi ROV untuk mendeteksi puing dan black box.
Singapura mengerahkan 4 kapal, yaitu RSS Persistance, RSS Kallang, RSS Swift, dan RSS Supreme. Tim kapal RSS Persistance mengangkut satu jasad korban dari lokasi penemuan ke Lapangan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dini hari tadi. Tim militer Malaysia juga membantu 4 kapal, dan Jepang mengerahkan 2 kapal. Sementara Amerika mengerahkan 2 kapal, yaitu kapal perang USS Sampson dan USS Fortworth.
Singapura mengerahkan 4 kapal, yaitu RSS Persistance, RSS Kallang, RSS Swift, dan RSS Supreme. Tim kapal RSS Persistance mengangkut satu jasad korban dari lokasi penemuan ke Lapangan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dini hari tadi. Tim militer Malaysia juga membantu 4 kapal, dan Jepang mengerahkan 2 kapal. Sementara Amerika mengerahkan 2 kapal, yaitu kapal perang USS Sampson dan USS Fortworth.
Sumber ; " Tempo.co "
0 Response to "Basarnas Kerahkan 5 Kapal Cari Black Box Air Asia"
Post a Comment